Sekeluar dari pintu theater XXI, wajah-wajah para penonton film “The Tourist” menunjukkan keceriaan. Tampak puas dan tersenyum simpul, karena masih terbayang ending film yang dibintangi oleh Angelina Jolie (memerankan Elise) dan Johny Depp (sebagai Frank) itu. Senyum simpul lebih dikarenakan kekagetan saat semua penonton terkecoh oleh tokoh Frank -seorang manipulator finansial- yang membuka penyamarannya selama ini sebagai turis lugu berprofesi sebagai guru matematika yang dipercaya berbagai kalangan (polisi, agen intelijen, dan bos mafia). Ia sukses membangun image turis yang guru matematika untuk menyembunyikan identitas dirinya dari kejaran pembunuhan mantan bos mafia.
Semua penonton terkecoh, tapi senang. Dan untuk memperoleh dua hal itu para penonton harus membayar. Meski demikian, tampak jelas bahwa harga yang dibayar memang pantas untuk memperoleh nilai hiburan yang dikejar, yakni menikmati adu peran bintang ternama dan mengikuti alur cerita film yang cukup menegangkan.
Holywood memang pintar mengeruk uang dari saku penonton di seluruh dunia. Dimensi hiburan yang disajikan secara sophisticated mampu meningkatkan demand di seluruh dunia. Demand ini di-create dengan melakukan promosi besar-besaran dan gala dinner di berbagai tempat, plus publisitas media global yang tak kenal batas. Dengan cara-cara itu para artis ternama didongkrak popularitasnya untuk meningkatkan nilai jual film. Dan hasilnya, ya seperti para penonton yang baru saja keluar dari pintu theater XXI tadi. Tersenyum puas, meski baru saja dikecoh dan harus bayar pula.
Ha ha ha.., ya memang begitulah cara kerja konsumerisme… saya pun jadi korbannya tadi malam….