Apa hubungan antara aspal jalanan dengan kejujuran? Mudah menebaknya, karena aspal jalan merupakan indikator realisasi penggunaan uang pajak untuk perbaikan sarana umum.
Selasa (28/12 ’10) yang lalu kami melahap jalur hutan jati dari kota Jogja – Wonosari di propinsi DIY – Pacitan di Propinsi Jawa Timur. Jalur Jogja hingga Wonosari ujung yang berbatasan dengan propinsi Jawa Tengah terasa mulus dengan aspal hotmix yang hitam legam. Mobil melesat dengan nyaman dan menidurkan seluruh penumpangnya saat speedometer di dashboard bergerak di kisaran 80 – 100 km/jam. Namun begitu lepas dari DIY, jalanan tiba-tiba bergejolak dan penuh lobang yang dalam. Seluruh penumpang terbangun dan mengomel, sementara kecepatan mobil hanya bisa di kisaran 40 – 50 km/jam saja. Beberapa daerah kami lewati seperti Pracimantoro, Giritontro, Giriwoyo dan Punung. Memasuki Kabupaten Pacitan, jalanan mendadak mulus kembali meskipun bukan hotmix. Aspal kasar di tengah dibaur dengan hotmix tambalan di tepi kiri jalan, namun pengerjaannya sangat bagus sehingga tak terasa ada guncangan saat diterjang. Mobil bisa melesat kembali dengan lebih cepat seperti saat di DIY.
Saat melewati jalur hutan jati tersebut, saya jadi teringat kembali berita tentang Propinsi DIY yang menempati posisi teratas di Indonesia sebagai propinsi yang terbersih dari korupsi. Indeks yang dirilis KPK ini seolah ditegaskan oleh mulusnya jalanan di seluruh propinsi DIY, bahkan hingga lokasi paling pelosok sekalipun, yang menandakan seriusnya penggunaan dana perbaikan sarana umum jalan tanpa disunat kanan-kiri. Pada level sedikit di bawahnya, apresiasi harus ditujukan kepada kabupaten Pacitan yang juga memoles jalanannya hingga mulus. Bisa dipastikan korupsi dana sarana umum jalan disana juga sedikit.
Tingkat korupsi yang rendah tentu menandakan sikap kerja para aparatnya, yang merupakan cerminan sikap hidup mereka sehari-hari. Dengan observasi sederhana ini, saya rasa saya sudah berbicara apa adanya. Selamat untuk para aparat yang jujur di DIY dan Pacitan. Salut saya untuk Anda semua…
Leave a comment